Jack The Ripper

DNA Bongkar Rahasia Jack The Ripper, Pembunuh Legendaris Akhirnya Diketahui

MisteriSejarah.com~~ Jack The Ripper adalah pembunuh berantai paling terkenal di Inggris. Selama 136 tahun, identitasnya tetap menjadi misteri besar dalam sejarah kriminal. Namun, kemajuan teknologi DNA akhirnya mengungkap kebenaran yang tersembunyi selama lebih dari satu abad. Russell Edwards menemukan bukti DNA pada selendang salah satu korban dan berhasil mengidentifikasi wajah sang pembunuh.

Pembunuh Berantai dari Polandia

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Jack The Ripper adalah Aaron Kosminski. Ia adalah seorang imigran Yahudi asal Polandia yang melarikan diri ke London bersama keluarganya. Kosminski telah lama menjadi salah satu tersangka utama dalam kasus pembunuhan berantai di Whitechapel. Namun, tidak ada bukti kuat yang dapat mengarahkannya sebagai pelaku hingga hasil tes DNA mengonfirmasi keterlibatannya.

DNA yang ditemukan pada selendang milik Catherine Eddowes, salah satu korban Jack The Ripper, membuktikan hubungan antara Kosminski dan kejahatan tersebut. Noda air mani pada selendang cocok dengan DNA keturunan langsung Kosminski, yang mengonfirmasi bahwa ia adalah pelaku pembunuhan sadis itu.

Kejahatan Brutal di Whitechapel

Jack The Ripper membunuh lima wanita di Whitechapel, London, dari Agustus hingga November 1888. Korban yang disebut sebagai “Canonical Five” adalah Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes, dan Mary Jane Kelly. Pelaku menyerang mereka dengan kejam, melukai tenggorokan, perut, dan beberapa di antaranya mengalami mutilasi brutal.

Dalam waktu empat bulan, lima korban tersebut tewas dengan pola pembunuhan yang serupa. Pelaku menunjukkan keterampilan anatomi dengan mengambil beberapa organ dalam korban dengan sangat rapi. Selain lima korban utama, terdapat enam korban lainnya yang juga tewas dalam kondisi serupa hingga tahun 1891, menjadikan total korban mencapai sebelas orang.

“Baca juga: Jejak Peradaban Kuno: Menguak Misteri di Balik Pembangunan Stonehenge”

Bukti DNA dari Selendang Korban

Pada tahun 2007, Russell Edwards menemukan selendang milik Catherine Eddowes dalam sebuah pelelangan di Bury St Edmunds, Suffolk. Selama lebih dari satu abad, selendang itu tersimpan tanpa ada yang menyadari nilainya. Edwards kemudian menguji bercak darah dan noda air mani pada kain tersebut dengan serangkaian tes DNA.. Hasil tes menunjukkan kecocokan antara DNA keturunan korban dan DNA keturunan dari Kosminski.

Kecocokan ini menjadi bukti paling kuat yang menghubungkan Kosminski dengan kejahatan Jack The Ripper. Selama bertahun-tahun, berbagai teori telah diajukan tentang identitas sang pembunuh, tetapi ini adalah pertama kalinya bukti ilmiah berhasil mengungkap pelaku sebenarnya.

Masa Lalu Aaron Kosminski

Aaron Kosminski lahir pada 11 September 1865 di Klodawa, Polandia. Ia tumbuh sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara dalam keluarga Yahudi. Ayahnya meninggal saat Kosminski masih muda, dan ibunya menikah lagi. Beberapa pihak menduga bahwa ayah tirinya melecehkan Kosminski, yang mungkin memengaruhi masalah mentalnya di kemudian hari.

Pada tahun 1882, Kosminski dan keluarganya melarikan diri ke London untuk menghindari gelombang anti-Semitisme yang melanda Eropa Timur. Mereka menetap di daerah Whitechapel, yang saat itu merupakan tempat tinggal banyak imigran miskin. Kosminski bekerja sebagai tukang cukur, tetapi sering menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan dan dikenal memiliki gangguan mental.

Kosminski Sebagai Tersangka Utama

Selama penyelidikan pembunuhan Whitechapel, polisi Inggris menetapkan beberapa tersangka, dan Kosminski adalah salah satunya. Catatan rahasia dari tahun 1894 menyebutkan bahwa ia memiliki kebencian mendalam terhadap wanita, terutama mereka yang bekerja sebagai pelacur. Ia juga diketahui memiliki kecenderungan kekerasan yang ekstrem.

Meskipun diduga sebagai pelaku, Kosminski tidak pernah diadili. Pihak berwenang enggan menuduhnya secara resmi karena takut menimbulkan ketegangan sosial, terutama karena statusnya sebagai imigran Yahudi. Pada saat itu, sentimen anti-Semitisme sedang meningkat, dan polisi khawatir tuduhan terhadap Kosminski bisa memicu konflik lebih besar.

Perlindungan dari Freemasonry

Penelusuran lebih lanjut mengungkap bahwa Kosminski memiliki koneksi dengan Freemasonry. Kakaknya, Isaac Kosminski, bergabung dengan Lodge of Israel, sebuah ordo Freemasonry yang didirikan untuk imigran Yahudi di Inggris. Pada Februari 2023, peneliti menemukan foto yang menunjukkan Isaac berdiri bersama 15 pria lain yang tergabung dalam Freemasonry.

Beberapa teori menyebutkan bahwa keterlibatan Isaac dalam Freemasonry mungkin berperan dalam melindungi Kosminski dari proses hukum. Keberadaan jaringan Freemasonry yang kuat di kalangan elite London memungkinkan beberapa anggotanya untuk menghindari tuntutan hukum dalam kasus-kasus besar.

“Simak juga: Penderitaan dan Kezaliman: Kehidupan Gelap di Zaman Medieval”

Pesan Misterius di Lokasi Pembunuhan

\Jack The Ripper menulis pesan di dekat tubuh Catherine Eddowes. Ia menulis dengan kapur: “Orang Yahudi adalah orang yang tidak akan disalahkan atas apa pun.”Kalimat ini memunculkan spekulasi bahwa pelaku ingin mengalihkan perhatian atau sengaja meninggalkan pesan terkait identitasnya.

Salah satu hal menarik dari tulisan itu adalah penggunaan kata “Juwes” dalam pesan tersebut. Kata ini memiliki kemiripan dengan istilah dalam Masonik, yang semakin memperkuat teori bahwa Jack The Ripper mungkin memiliki hubungan dengan Freemasonry.

Akhir Hidup Kosminski

Meskipun tidak pernah dihukum atas kejahatannya, Kosminski akhirnya menjalani perawatan di rumah sakit jiwa Colney Hatch di London Utara. Pihak berwenang memasukkannya ke institusi tersebut setelah ia mengancam saudara perempuannya dengan pisau.

Di rumah sakit jiwa, Kosminski menunjukkan tanda-tanda gangguan mental yang semakin parah. Ia sering berbicara sendiri, menolak makan, dan menunjukkan perilaku agresif terhadap staf rumah sakit. Ia menghabiskan sisa hidupnya dalam kondisi yang semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 1919.

Dengan pengungkapan terbaru melalui analisis DNA, akhirnya dunia mengetahui siapa Jack The Ripper sebenarnya. Aaron Kosminski adalah pria yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan sadis yang mengguncang London di akhir abad ke-19. Identitasnya mungkin telah tersembunyi selama lebih dari satu abad, tetapi akhirnya keadilan menemukan jalannya.